Sustainable tourism alias wisata berkelanjutan terus digaungkan di Indonesia. Seiring dengan kebangkitan dunia pariwisata pasca pandemi, pemerintah berusaha untuk menerapkan konsep hidup berkelanjutan. Bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berpengaruh terhadap kondisi masa depan. Dan seni ecoprint ramah alam sebagai hasil dari seni budaya bisa menjadi andalan untuk menegakkan prinsip sustainable tourism di Indonesia.
Tuban adalah salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki pesona wisata. Selain karena alamnya, hasil kreativitas seni budaya juga sukses membuat Tuban jadi lebih terkenal. Contohnya batik gedog yang telah ada sejak lama dan kini dikemas sesuai perkembangan zaman.
Masih di area tekstil dan fashion, ada seni ecoprint yang mulai menggeliat di bumi Ronggolawe. Siap membawa pariwisata dan perekonomian kreatif Tuban naik kelas. Dengan kelebihan berupa proses pembuatan yang lebih ramah lingkungan, pembuatan dan penggunaan produk ecoprint semakin marak. Berbeda dengan industri tekstil lain yang masih menggunakan pewarna kimia. Yang bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Pengertian Seni Ecoprint
Bulan lalu ada sebuah momen yang menunjukkan kekompakan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno beserta wakilnya. Mas menteri dengan bangga membelikan tas jinjing ecoprint untuk Angela Tanoesoedibjo. Tak hanya wamenparekraf, sontak pengunjung acara Launching Beli Kreatif Sumatera Selatan (Sumsel) di Griya Agung Palembang, Rabu 14 September 2022 pun ikut senang.
Baca juga: Wisata sungai Musi Palembang Sumatera Selatan
Tas hasil kreativitas dari Patera ecoprint itu pun jadi pusat perhatian. Nampak anggun dan berkelas, meski buatan lokal saja. Itulah indahnya ecoprint. Bagi yang belum tahu, secara general ecoprint adalah seni membuat motif pada kain berserat alami, kulit, sutra, kayu atau media lainnya tanpa menggunakan bahan malam kimiawi.
Motif yang tercipta adalah dari bentuk dan warna daun jati, eucalyptus, pare, stroberi, jambu, daun pepaya, daun kelor, daun pakis, bunga kamboja, bunga sepatu, dan lain sebagainya. Bahkan gulma pun bisa dipakai. Asal daunnya tidak banyak mengandung air, bila bentuknya unik bisa dipakai. Supaya menjadi pola kain yang eksotik.
Teknik Seni Ecoprint
Dengan kata lain, ecoprint adalah kegiatan memindahkan bentuk dedaunan yang ditambah pewarna alami. Kain akan menyerap pigmen dari daun, batang, dan bagian tumbuhan lainnya yang ditata sesuai selera. Kain yang digunakan harus berserat cellulose yaitu katun, rayon, tenun ATBM, linen, kanvas, dan lainnya. Juga kain berserat hewani, seperti sutra dan woll yang bisa menyerap warna daun dengan baik. Pola dan warna kemudian akan terbentuk sehingga membuat kain menjadi unik dan eksklusif.
Karena terbuat dari bahan alami, motif kain yang dihasilkan tak akan pernah sama. Meskipun menggunakan jenis daun dari tumbuhan yang sama. Sehingga motif dan pola sebuah hasil ecoprint tak akan bisa diulang lagi. Hal inilah yang mendukung sifat eksklusif sebuah hasil seni ecoprint.
Ada dua teknik dalam seni ecoprint, yaitu pounding dan steam. Teknik pounding / getok adalah memukul – mukul daun yang ditata sedemikian rupa di atas kain sesuai selera.
Baca juga: Produk Ekonomi Kreatif dari Bali
Sedangkan teknik steam adalah menata daun di atas kain sesuai selera. Lalu ditutup dengan lapisan kain tebal / blanket dan digulung serta diikat. Terakhir gulungan kain tadi dikukus / steam.
Proses Pembuatan Ecoprint
Produk ecoprint memang melalui proses panjang. Namun hasil akhirnya sangat istimewa dan selalu berbeda satu sama lain.
Ecoprint bisa dimulai dari mengolah kain. Pertama adalah scouring, yang bertujuan membuang sisa bahan tekstil pada kain. Sekaligus membuka serat kain. Setelah itu adalah proses mordan, proses memasukkan unsur logam ke dalam serat kain. Supaya pewarna alami dapat terserap dengan baik.
Selanjutnya adalah proses ecoprint, yaitu menempelkan dedaunan pada kain. Terakhir, kain diangin – anginkan sampai kering. Hindari menjemur di bawah matahari langsung.
Perkembangan Seni Ecoprint di Tuban
Sebelumnya kota Tuban terkenal dengan batik khasnya yang bernama gedog. Motif berupa simbol geometri serta gambar alam seperti pepohonan, ganggang, burung, serangga, digambar dengan canting pada kain yang ditenun. Produk budaya kebanggaan masyarakat Tuban inipun kemudian diwarna dengan pewarna alami. Bahan pewarna diperoleh dari pohon nila untuk warna biru, pohon mengkudu untuk warna merah, dan akar pohon mangga untuk warna kuning.
Akhir – akhir ini, melengkapi batik gedog sebagai kekayaan ragam seni budaya terutama fashion, seni ecoprint semakin terkenal di Tuban. Ada beberapa pegiat seni ecoprint atau ecoprinter yang terus berkarya dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada industri fashion ramah alam.
Baca juga: Destinasi Sustainable Tourism di Indonesia
Sebut salah satunya adalah ecoprint Annabae dari pusat kota Tuban. Produk – produk seni ecoprint dari label ini sudah sering mengikuti pameran dan pagelaran di beberapa kota besar di Indonesia. Ada juga brand Estetik, Jompong, dan Sekar Mera yang turut meramaikan parade karya seni ecoprint di kota ini.
Di Tuban sendiri, produk ecoprint telah mengikuti pameran dalam acara lokal seperti Kidung Sumurup Tuban pada bulan Juli 2022. Ada juga gelaran unik, fashion show dan talk show di tengah keramaian car free day kota Tuban.
Di sisi lain, bersama produk UMKM lain di Tuban, produk ecoprint juga tergabung dalam satu wadah pemasaran kreatif. Karya seperti kain, aneka model baju, topi, sepatu, sajadah, telah dimodifikasi menggunakan karya ecoprint ramah alam. Sangat estetik dan eksklusif. Penggemar karya ecoprint Tuban pun berdatangan dari berbagai penjuru. Ini menunjukkan bahwa seni ecoprint mempunyai peluang ekonomi yang tinggi.
Karena keunggulan ecoprint yang lebih bermanfaat untuk alam serta bisa menaikkan segi finansial, industri ecoprint semakin merebak di kota Tuban. Para ecoprinter yang ada tidak hanya berkarya dan memasarkan produknya. Mereka juga getol mengedukasi masyarakat. Menularkan semangat berkreasi dengan bahan – bahan alam guna menghasilkan produk bernilai tinggi.
Banyak jadwal seni ecoprint dalam bentuk workshop untuk beragam usia, pameran, dan fashion show yang sasarannya semakin luas. Dengan ini, diharapkan ecoprint mampu meningkatkan pamor dunia fashion di Tuban. Termasuk di dalamnya adalah tujuan mempopulerkan kota Tuban sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan. Juga memajukan perekonomian di bumi Wali ini. Seni ecoprint, kecantikan karyanya mampu membawa manfaat besar untuk kota Tuban.
0 comments on “Seni Ecoprint Ramah Alam, Siap Majukan Fashion dan Sustainable Tourism di Tuban 2022”