Jika di tempat lain mengharuskan untuk mendaki berjam-jam sambil bawa carrier, berbeda dengan yang satu ini. Kawanjo cukup menanjaki tebing untuk mencapai ketinggian tertentu. Istilahnya sky cave Gunung Parang, mendaki melalui jalur besi yang tertata rapi baik vertikal maupun horizontal. Anti bosan bin ketakutan, sebab ditemani suguhan panorama yang mengesankan.
Sebutan lain dari aktivitas ini adalah via ferrata. Yakni memanjat dengan teknik mendaki tangga besi yang “ditanam” di dinding tebing. Istimewanya, di Asia Tenggara, hanya ada dua negara yang memiliki via ferrata yaitu Malaysia dan Indonesia. Dengan fakta bahwa Gunung Parang Purwakarta lah yang paling tinggi, sampai pada 900 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: 4 Spot Wisata Pulau Pahawang, Maldives Versi Indonesia!
Sky Cave Gunung Parang Via Ferrata Gunung Parang Purwakarta
Namun jangan keder duluan. Pendakian Gunung Parang disesuaikan dengan kemampuan. Kawanjo bisa berhenti di titik – titik pemberhentian. Sebab sifatnya yang rekreasional, Kawanjo bisa menikmati wisata Gunung Parang Purwakarta dengan menebarkan pandangan dari ketinggian.
Asalkan memenuhi syarat pendakian, Kawanjo bisa melakukan sky cave Gunung Parang Purwakarta via ferrata. Yaitu memiliki ketinggian di atas 100 sentimeter dan tidak memiliki riwayat sakit jantung atau epilepsi. Via ferrata Gunung Parang membantu pendaki untuk mencapai puncak dengan cara yang tidak biasa. Sensasi naik dengan berpijak pada ring-ring besi bakal memenuhi sanubari. Dengan bantuan sling baja berupa kabel yang membentang di sepanjang rute dinding tebing. Juga carabiner, alat yang harus dikaitkan dan dikunci di sling baja atau tangga besi.
Adalah tantangan tersendiri saat menjaga keseimbangan, mengatur carabiner sekaligus menata fisik untuk terus naik. Apalagi besi pijakan tak selalu mengarah vertikal, ada yang horizontal. Namun jangan khawatir, segala letih dan lelah pendakian akan dibayar dengan keindahan di sekeliling tanjakan. Di setiap pemberhentian sementara, Kawanjo bisa beristirahat sebentar sambil menyesap panorama yang mempesona. Kawanjo bisa menyaksikan Gunung Bongkok, Gunung Lembu, Waduk Jatiluhur. Tak lupa nampak juga eloknya pedesaan dan persawahan di sekeliling Gunung Parang.
Sky Cave Gunung Parang juga menjadikan Kawanjo bisa melihat dengan bird view. Dari puncak gunung dengan ketinggian 900 meter di bawah permukaan laut, pemandangan akan nampak lebih fantastis.
Sebagai saran, Kawanjo bisa selebrasi kesuksesan mencapai puncak sebentar saja. Sebab telah menunggu sesuatu yang lebih menantang. Hard to go up then harder to go down. Perjalanan turun bakal lebih berat dibandingkan pendakian ke atas. Pada ketinggian 900 hingga 750 meter di bawah permukaan laut, Kawanjo harus kembali menggunakan tangga besi. Kesulitan adalah melawan rasa was-was bin takut, saat menaruh kaki di pijakan dengan beberapa kali harus menengok ke bawah.
Beruntungnya, setelah sampai pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, perjalanan turun dilanjutkan dengan cara rappeling. Yakni turun sampai dasar gunung, dengan media tali kermantel yang diulur dari atas. Biasanya oleh guide yang dipanggil mamang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata di Batu, Mana yang Jadi Wishlist Kamu?
Sejarah Gunung Parang Purwakarta
Gunung Parang, terletak di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dibalik sky cave atau via ferrata-nya yang mendunia, terdapat sejarah dari gunung setinggi 983 meter di atas permukaan laut. Yakni berasal dari zaman kerajaan Pajajaran, yang menyatakan bahwa tempat ini digunakan untuk pembuatan senjata pusaka Prabu Siliwangi.
Adapun nama asli dari Gunung Parang adalah Barang Panser Tunggal. Barang bermakna benda, panser berarti di tengah Jawa Barat, dan tunggal mengacu pada bergabung menjadi satu. Sehingga nama tersebut bisa dimaknai dengan tempat ini merupakan pusat pembuatan senjata pada masa itu.
Masyarakat percaya bahwa Gunung Parang Purwakarta merupakan tempat membuat senjata pusaka Prabu Siliwangi. Hal ini dikuatkan dengan adanya tumpukkan batu menyerupai bantal. Juga terdapat makam para empu atau pembuat senjata yaitu Mak Eyang Barang, Mak Haji Bengker Buana Sakti, Mak Eyang Cakra Buana, Ibu Dewi Sekarwangi dan Dewi Cahya Sakti. Serta Raden Surya Kencana yang tiada lain adalah cucu dari Prabu Siliwangi.
Oleh sebab itu, Gunung Parang menjadi destinasi ziarah dan kirim doa. Selanjutnya, tempat ini juga telah menjadi tujuan wisata Gunung Parang Purwakarta sejak tahun 2013. Selain aktivitas mendaki, ternyata juga terdapat gua Belanda yang dulunya pernah menjadi tempat bersembunyi dan menyimpan hasil rampokan rakyat bagi tentara Belanda.
Nah, daripada khawatir sepi sendirian melakukan sky cave Gunung Parang Purwakarta, Pigijo punya solusinya! Ikutlah paket wisata mengeksplorasi via ferrata tertinggi di Asia Tenggara ini. Dan rasakan sensasi meniti jalur pendakian yang menantang dengan suguhan panorama yang mempesona!
0 comments on “Sky Cave Gunung Parang, Sensasi Mendaki Anti Bosan!”