Bicara Wisata Tangkahan, ada yang sudah nonton video klip lagu berjudul ‘Adu Rayu’ yang dinyanyikan oleh penyanyi Tulus dan Glen Fredly? Pasti ada yang kagum dengan setting tempat ceritanya. Ya, lagu easy listening ini dalam video klipnya menunjukkan Velove Vexia yang sedang beradu akting dengan Nicholas Saputra. Mereka sedang terlibat pekerjaan di sebuah area terbuka bernama Tangkahan.
Sebagai latar belakang akting artis, pesona keindahan alam ditampilkan dengan baik. Mulai dari hutan, bukit, hingga sungai dengan air yang jernih. Memutuskan untuk wisata Tangkahan saat liburan mendatang sepertinya akan menyenangkan.
Ternyata, wisata Tangkahan memiliki daya tarik lebih banyak daripada di dalam sebingkai video klip tersebut. Objek wisata yang masuk pada zona pemanfaatan taman Nasional Gunung Leuser ini memang layak untuk dikunjungi. Siapapun yang berkunjung akan puas bernteraksi dengan alam dan segala potensinya.
Kondisi Fisik dan Sosial Tangkahan
Dengan luas 3837,77 hektar, seluruh wilayah Tangkahan ditetapkan untuk publik. Dalam artian siapapun boleh berkunjung dan berwisata di sini. Tangkahan sendiri terletak di desa Namo Silang dan Desa Sei Serdang, kecamatan Batang Serangan, kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga : Hati Senang, Trip Cuma Sejutaan ke Bukit Lawang
Tangkahan sudah diminati banyak orang sejak ditetapkan menjadi kawasan wisata di tahun 2004. Bentang alamnya yang menarik hati terdiri dari perkebunan kelapa sawit, dan jeruk. Tangkahan juga memiliki sungai, bukit, tebing, gua alam, dan lembah yang berdampingan dengan pedesaan tempat tinggal penduduk. Mereka yang bermukim di sekitar kawasan merupakan multi etnis yang bersatu dalam rantai hubungan sosial yang kuat. Pesona kebudayaan dapat dinikmati dalam acara – acara adat yang digelar penduduk. Seperti pernikahan, ritual tolak bala, dan rutinitas adat lainnya. Produk tradisional juga lahir dari keberagaman budaya di Tangkahan. Kesenian tradisional, kuliner khas, sampai pengobatan tradisional bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Sejarah Tangkahan
Siapa sangka, Tangkahan yang kaya dengan magnet pariwisata ini dulunya justru punya daya tarik kuat bagi para pembalak liar. Parahnya perbuatan merusak alam ini terjadi secara sistematis. Melibatkan banyak pihak yang tidak mau menaati peraturan dan acuh akan efek buruk kerusakan lingkungan bagi kehidupan manusia serta flora fauna di dalamnya.
Baca Juga : Perbedaan Kebun Binatang dan Suaka Margasatwa, Mau Wisata ke Mana?
Kondisi diperparah dengan fakta meningkatnya permintaan pasar akan kayu. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pembalak liar bahkan dari luar Tangkahan. Persaingan usaha pembalakan kayu hingga perjudian membuat Tangkahan semakin merana.
Hingga akhirnya tertangkaplah salah satu pembalak liar yang menjadi titik balik perilaku masyarakat. Perlahan namun pasti, pembalakan semakin menurun jumlahnya. Masyarakat pun akhirnya tersadar akan pentingnya pelestarian alam. Kemudian Taman Nasional Gunung Leuser menggandeng masyarakat untuk turut serta mengelola Tangkahan menjadi kawasan pariwisata alam.
Proses tiga tahun untuk menyatukan tekad bersama, akhirnya bebruah manis. Terbukti dengan adanya kesepakatan bulat bahwa Tangkahan harus menjadi kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan memberi dampak positif baik bagi alam maupun kehidupan masyarakat. Kesepakatan ini termaktub dalam peraturan desa yang akan setia mengawal perjalanan Tangkahan sebagai tujuan wisata.
Banyaknya kunjungan wisatawan pun akhirnya memberikan efek positif bagi penduduk. Terutama dalam segi perekonomian. Mereka kemudian secara sadar ikut melibatkan diri dalam memajukan pariwisata Tangkahan. Baik itu sebagai bagian dari pengelolaan wisata maupun menjaga keamanan bersama.
Daya Tarik Wisata Tangkahan
Tangkahan kemudian menjadi contoh sebuah hasil harmonisasi berbagai pihak dalam pengelolaan alam sebagai tempat wisata. Pengunjung menjadi puas akan sajian menarik yang ada di Tangkahan. Inilah daya tarik wisata yang bisa dilakukan di Tangkahan:
Baca Juga : Wisata Desa Bumi Mulyo Jati Majapahit, Paket Hemat Rasa Ningrat
- Sungai dan gua
Daerah Tangkahan terletak di
pada pertemuan 2 sungai yaitu sungai Buluh dan sungai Batang Serangan, yang kemudian mengalir ke hilir dan bertemu sungai Musam. Sungai Batang Serangan mengalir membelah sungai Tanjung Pura sebelum sampai ke pantai Timur Sumatera.
Di aliran sungai tersebut terdapat berbagai spot unggulan seperti sumber air panas, air terjun, gua alam, dan tebing. Pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti tubing, caving, berendam, serta memancing.
- Hutan
Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Tangkahan merupakan hutan tropis yang menjadi habitat alami dari berbagai jenis satwa liar. Kawasan ini juga memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi.
Menyusuri hutan akan menjadi aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini. Mengamati beragam jenis tumbuhan yang ada di hutan Tangkahan. Apalagi jika tiba – tiba bertemu dengan hewan – hewan liar di wilayah jelajah mereka sendiri – sendiri. Akan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.
- Jembatan Nini Galang
Nampak di dalam video klip lagu Adu Rayu, jembatan gantung dari papan kayu yang membentang. Berayun seolah memanggil sesiapa yang menikmati alunan suara duet penyanyi Tulus dan Glenn Fredly tersebut. Itulah jembatan gantung Tangkahan yang diberi nama Nini Galang.
Terbentang sejauh 50 meter, jembatan ini ketinggiannya mencapai 50 meter di atas sungai. Cukup menantang bila menyeberang di jembatan Nini Gantang. Jembatan akan bergoyang bila ada orang yang lewat dari arah berlawanan. Jembatan ini juga hanya mampu dilewati maksimal 10 orang dalam waktu bersamaan.
Keseruan melewati jembatan mendapatkan bonus aktivitas lain. Yaitu menikmati dari ketinggian, pemandangan sungai yang berkelok dan hutan tropis yang menenangkan.
- Berinteraksi dengan gajah
Atau mau mencoba susur hutan sambil naik gajah? Ini pula yang membuat banyak orang tertarik untuk datang ke Tangkahan.
Selain menunggangi gajah, pengunjung juga bisa ikut memberi makan gajah, bahkan memandikan gajah. Menarik, bukan?
Gajah – gajah yang bisa diajak interaksi ini adalah anggota dari Conservation Response Unit (CRU). Yaitu sebuah balai konservasi gajah yang sempat masuk ke permukiman warga.
- Camping ground dan penginapan
Di dalam kawasan Tangkahan terdapat lahan khusus untuk berkemah. Pas sekali untuk pengunjung yang menghendaki untuk lebih menyatu dengan alam. Lebih mudah menikmati langit dan pemandangan di sekelilingnya.
Atau bila ternyata menginginkan berlama – lama di Tangkahan dengan menginap di penginapan, ini juga ide menarik. Sebab penginapan dan homestay di kawasan Tangkahan juga didesain lebih alami. Beberapa diantaranya bahkan dibangun menggunakan papan kayu untuk memberi sensasi kehidupan alami di hutan.
Tak perlu dirayu, bila datang tawaran wisata di Tangkahan harus segera di-iyakan. Daya tariknya bagai magnet yang kuat sebab ada banyak berbagai potensi yang bisa digali dan dinikmati. Segera masukkan ke daftar liburan mendatang!
0 comments on “Tak Perlu Adu Rayu, Wisata Tangkahan Pasti Approved!”