Wisata di Gedebage Bandung? Ini 4 Rekomendasinya!

Mumpung ramadan, masjid menjadi tujuan banyak orang untuk berwisata hati. Ibadah sholat yang biasanya dilakukan di rumah, tiap bulan puasa banyak yang melakukannya di masjid. Termasuk di masjid Al Jabbar Bandung. Nah, semenjak diresmikan oleh gubernur Jawa Barat sekaligus arsitekturnya, Ridwan Kamil, masjid ini banyak dikunjungi orang. Imbasnya pun menjadikan tempat wisata di Gedebage Bandung mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Yang menarik, kesemuanya cocok dikunjungi saat bulan ramadan hingga menjelang lebaran. 

Wilayah Gedebage Bandung 

Ya, Gedebage merupakan lokasi dimana masjid kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat di sekitarnya ini berada. Kecamatan Gedebage menjadi semakin ramai pengunjung karena adanya masjid  megah seluas 99×99 meter dan mampu menampung 50 ribu jamaah ini. 

Selain itu, di Gedebage juga terkenal dengan sentranya baju thrifting. Yang setiap bulan ramadan tiba, jadi tak kalah ramai dengan mall. Karena dipenuhi dengan pembeli produk fashion lebaran.

Baca juga: Hidup Bersahaja di Desa Wisata Baros Bandung

Tempat Wisata di Gedebage Bandung

Ternyata, ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi di daerah Gedebage Bandung Jawa Barat ini. Diantaranya:

1. Masjid Raya  Al Jabbar

Sebagaimana dijelaskan di awal, masjid ini jadi kebanggaan masyarakat. Bahkan masjid ini kini menjadi tempat ngabuburit favorit bagi warga Bandung dan sekitarnya.

Disebut juga dengan masjid Terapung Gedebage, bukan tanpa alasan. Sebab masjid Al Jabbar Bandung ini dibangun di atas danau buatan. Masjid ini berlokasi di kelurahan Cimenerang, kecamatan Gedebage, kota Bandung. Desainnya unik. Meski tanpa kubah, masjid ini menampilkan ornamen atap tumpuk berbentuk kerucut.

Masjid yang menjadi ikon wisata baru di kota Bandung ini keunikannya seolah menjadi magnet. Membuat banyak orang yang ingin datang, beribadah sekaligus ngabuburit di sini. Apalagi masjid 3 lantai ini memiliki multi fungsi. Tak hanya untuk tempat ibadah, namun juga ada museum sejarah nabi, perpustakaan, ruang pertemuan, dan sarana edukasi religi lainnya. 

Bahkan danau yang mengelilingi masjid ini berfungsi sebagai penampung air hujan. Mengingat kawasan Gedebage memang sering banjir bila musim hujan tiba. Danau dan tumbuhan hijau di sekitarnya juga bisa menambah keindahan masjid. Sehingga cocok untuk objek foto. Fungsi lain dari danau ternyata juga menjadi tempat para penggemar memancing beraksi.

Baca Juga: Ide Acara dan Rekomendasi Tempat Bukber di Bandung

2. Kampung Blekok

Selama setengah abad, warga di Kampung Rancabayawak, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, hidup berdampingan dengan ratusan burung blekok sawah (Ardeola speciosa) dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis). Terdapat pula jenis burung lawas lainnya.

Bila ingin menikmati pesona eksotik saat burung pulang dari mencari makan, cobalah datang di kala senja. Pas sekali menunggu berbuka, sambil melihat gerak-gerik para burung. Kawanjo bisa mengamati dengan seksama bahkan bisa mengabadikannya secara langsung. 

Jadi pengalaman menarik saat bisa melihat burung blekok di antara semak belukar. Juga burung kuntul yang bertengger di rumpun bambu. Hal ini bisa jadi edukasi bagi anak-anak, tentang kehidupan satwa ini. Termasuk di antaranya adalah bagaimana burung ini rela habitat aslinya semakin berkurang. Ya, keberadaan burung kuntul dan blekok di permukiman ini disebabkan banyak sawah dan rawa yang tergeser oleh pembangunan permukiman.

Buktikan keunikan kawasan Kampung Rancabayawak atau kampung Blekok ini di alamat Jalan Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

3. Museum Nike Ardilla 

Tempat wisata di Gedebage Bandung pasti jadi incaran para penggemar musik. Terutama fans Ratu Rock Indonesia dan Ratu Pop Remaja Indonesia, Nike Ardilla. Seperti diketahui, Nike Ardilla meninggal pada tahun 1995. Artis multitalenta ini telah memiliki banyak penggemar dalam kariernya sebagai penyanyi dan bintang film. Sehingga tak salah pihak keluarga membuat sebuah museum yang mengenang kiprah sang artis. Apalagi fakta menarik menyatakan bahwa Nike Ardilla meskipun sudah meninggal, kiprahnya terus dikenang. Majalah Asia Week bahkan menyatakan bahwa Nike itu, “In Dead She Soared” atau “Dalam Kematian Dia Bersinar”.

Terletak di Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No.5, Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat, museum Nike Ardilla didesain mirip Planet Hollywood dan Hard Rock Cafe. Di dalamnya terdapat barang koleksi dan baju show, aksesoris, foto-foto, sepatu, serta pernak-pernik yang biasa digunakan sang artis semasa hidup. Di sini juga diperlihatkan pesan dan kesan dari para fans Nike Ardilla. Mengunjungi museum ini bisa jadi alternatif untuk mengisi waktu menunggu berbuka.

Baca Juga: Cuma 1 Jutaan, Eksplor Wisata Bandung Sama Pigijo

4. Pasar Cimol

Ini bukan tentang wisata kuliner, ya. Cimol bukanlah aci digemol alias menu baso dari tepung kanji. Pasar Cimol yang dimaksud adalah kepanjangan dari Cibadak Mall. Letaknya di dalam pasar induk Gedebage, yang beralamatkan di Jalan Pamekar Raya Nomor 114, Mekar Mulya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat.

Di tempat inilah sentra penjualan baju bekas atau thrifting daerah Gedebage. Beragam macam pakaian layak pakai dijajakan dengan rapi di sini. Baik itu hasil ekspor maupun dari dalam negeri sendiri.

Membeli baju thrifting di pasar Cimol bisa jadi pilihan tren fashion lebaran. Harganya jauh lebih murah daripada baju baru. Tak kalah keren, membeli baju bekas layak pakai sama dengan telah mengurangi dampak buruk limbah fashion pada lingkungan. Karena seperti diketahui, limbah fashion terus bertambah seiring waktu padahal jenis pakaian manusia itu sangat susah diurai tanah.

Pastikan saja, baju yang dipilih bersih dan tidak ada cacat bentuknya. Pastikan pula berbelanja sesuai kebutuhan, jangan gelap mata hingga membeli banyak baju. Hingga pada akhirnya menumpuk dan tidak dipakai. Ini sama dengan menambah limbah sampah.

Tempat wisata di Gedebage Bandung bisa jadi alternatif ngabuburit dan berburu fashion lebaran. Mulai dari masjid, museum, kampung burung, hingga pasar thrifting. Yuk, mau kemana dulu, nih?