Taman Wisata Bola Pitue
Local Experiences

Belajar Sejarah di Taman Wisata Bola Pitue Barru Sulawesi Selatan 

taman wisata Bola Pitue Barru yang menampilkan rumah khas Sulawesi Selatan

Memaknai nilai-nilai kebudayaan bangsa bisa dilakukan dengan cara menyenangkan. Salah satunya dengan mengunjungi tempat yang menampilkan karakteristik sebuah daerah. Adalah taman wisata Bola Pitue Barru yang menampilkan rumah khas Sulawesi Selatan. Dengan sentuhan keindahan, tempat ini menjadi destinasi menarik untuk menyelami sejarah dan kebudayaan luhur daerah.

Taman Wisata Bola Pitue

Taman Wisata Bola Pitue
Taman Wisata Bola Pitue

Jangan salah sangka, penamaan taman ini bukan berarti di dalamnya terdapat bola-bola raksasa. Namun  dalam bahasa setempat, bola berarti rumah. Sedangkan Pitue berarti tujuh. Sehingga penamaan tersebut diambil dari adanya ‘Tujuh Rumah’.

Bukan sembarangan, melainkan rumah-rumah adat Bugis yang mewakili tujuh kecamatan di area Kabupaten Barru. Yaitu Kecamatan Barru, Pujananting, Tanete Rilau, Tanete Riaja, Balusu, Mallusetasi, dan Soppeng Riaja. 

Dikombinasikan dengan taman penuh tanaman cantik, area Bola Pitue menjadi destinasi wisata di Barru yang menarik. Kawanjo bisa belajar kebudayaan dan peradaban Suku Bugis yang luhur. Belajar sejarah pun bisa dilakukan dengan mengasyikkan. Tidak hanya sekedar membaca dan menghafal materi, namun bisa dengan mengamati langsung objek pembelajaran.

Baca Juga : 6 Daya Tarik Wisata Kebun Gowa Sulawesi Selatan

Lokasi Taman Wisata Bola Pitue

Lokasi Wisata Bola Pitue
Lokasi Taman Wisata Bola Pitue

Bola Pitue adalah salah satu simbol  arsitektur tradisional Suku Bugis Sulawesi Selatan. Dimana saat membuatnya terdapat pengaruh norma agama. Sangat menarik untuk menelusuri fakta di balik filosofi yang ditampilkan. 

Cukup datang ke lokasi, di Lingkungan Padongko, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 3 jam dari pusat kota.

Menariknya, lokasi taman wisata Bola Pitue berhadapan dengan Pantai Padongko. Jadi, terdapat dua objek wisata yang bisa dikunjungi dalam waktu bersamaan. 

Nilai Historis Rumah Bola Pitue

Nilai Historis Rumah Bola Pitue
Nilai Historis Rumah Bola Pitue

Selain untuk wahana rekreasi, Bola Pitue juga digunakan sebagai mempelajari sejarah dan kebudayaan. Terutama dengan mengamati rumah-rumah adat yang berjumlah tujuh di dalamnya. Karakteristik rumah tradisional adat suku Bugis adalah rumah yang  dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga konstruksinya dibuat lepas-pasang. 

Masyarakat suku Bugis memaknai rumah tidak hanya sebagai sebuah tempat tinggal. Namun juga sebagai ruang siklus kehidupan. Tempat dimana manusia dilahirkan, dibesarkan, lalu menikah, hingga kemudian menutup usia. Karena itu, untuk membangun rumah harus mengangkat nilai luhur tradisi dan kepercayaan. Yang berasal dari leluhur secara turun temurun.

Baca Juga : Epik, 5 Event yang Masuk KEN 2022 Sulawesi Utara!

Terdapat pembagian pada rumah dengan bentuk panggung dari kayu ini. Dengan konstruksi yang bertingkat, pemilik rumah membaginya jadi tingkat atas, tengah, dan bawah. Ketiganya memiliki fungsi khusus. 

Yakni tingkat atas untuk menyimpan padi dan benda-benda pusaka. Tingkat tengah sebagai tempat tinggal, dibagi menjadi ruang-ruang untuk menerima tamu, untuk tidur, untuk makan, dan dapur. Terakhir, tingkat dasar yang berada di lantai bawah digunakan untuk menyimpan alat-alat pertanian sekaligus kandang ternak. 

Pembagian ruang pada rumah tradisional Bugis juga dilakukan dengan arah horizontal. Dimana rumah dibagi dalam tiga bagian/lontang yang memiliki fungsi berbeda.

Lontang risaliweng (pertama) berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan tempat tidur anak laki-laki. Sedangkan lontang tangnga (lontang kedua) dipergunakan sebagai tempat tidur kepala rumah tangga. Lontang ini juga menjadi tempat bila ada anggota keluarga yang melahirkan.

Selanjutnya adalah lontang ilaleng (ketiga). Lontang ini menjadi tempat  tidur anak gadis dan orang berusia lanjut. Juga digunakan sebagai ruang makan.

Selain tiga macam lontang, ada juga bagian tamping. Ruang yang berfungsi untuk memasak dan mencuci. Juga untuk tempat duduk tamu yang memiliki level sosial yang lebih rendah dari penghuni.

Kemudian ada juga lego-lego atau teras. Tempat dimana penghuni rumah bersantai dan bercengkrama bersamaan. Bila ada tamu, tempat inilah yang digunakan untuk menyambut kedatangan. Kemudian penghuni mengarahkan ke lontang pertama. Adapun posisi lego-lego lebih rendah dari lontang pertama.

Terakhir ada andeneng (tangga) yang menumpu pada lego-lego. Biasanya memiliki anak tangga berjumlah ganjil. Andeneng juga bisa menjadi tamping bagi rumah yang tidak mempunyai lego-lego.

Baca Juga : Menjelajah Surga Tersembunyi di Sulawesi Tenggara

Berkunjung ke Taman Wisata Bola Pitue Kabupaten Barru memberikan media belajar sejarah. Terutama rumah adat suku Bugis. Dengan mengetahui objek pembelajaran secara langsung, dijamin akan lebih mudah untuk menyerap berbagai ilmu pengetahuan sejarah tentang masa lalu. Serta perannya untuk kehidupan masa sekarang.

0 comments on “Belajar Sejarah di Taman Wisata Bola Pitue Barru Sulawesi Selatan 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.