Mengenal dan Bermain Alat Musik Tradisional Karawitan di Desa Wisata Kandri

Mengunjungi Desa Wisata Kandri rasanya kurang afdol jika Kawanjo tidak mencoba hal-hal baru yang seru seperti bermain alat musik tradisional di sana. Hal ini dikarenakan Kawanjo mungkin akan sulit menemukan alat-alat musik tradisional tersebut ketika sudah kembali ke kota. Jadi, sebisa mungkin manfaatkan waktumu selama di desa wisata, ya!

Desa Wisata Kandri atau yang biasa disingkat Dewi Kandri tidak hanya memiliki potensi wisata alam yang memukau, potensi ekowisata dan eduwisata yang ditawarkan juga tak kalah lho! Salah satunya adalah kegiatan mengenal dan bermain alat musik tradisional karawitan yang akan menjadi pengalaman menarik bagi Kawanjo.

Baca juga: 5 Jajanan Pasar Wajib Kawanjo Coba Khas Desa Wisata Waluran

Sebelum mencoba langsung di sana, kita kenali terlebih dahulu yuk, ada alat musik apa saja, sih?

1. Bonang Baron & Bonang Panerus

Bonang adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa. Bonang terbagi menjadi dua, yaitu Bonang Barung dan Bonang Panerus. Bonang Barung berukuran sedang dan beroktaf tengah sampai tinggi, sedangkan Bonang Panerus adalah bonang yang paling kecil dan beroktaf tinggi.

2. Demung

Demung adalah alat musik tradisional Jawa Tengah yang masih termasuk di dalam keluarga Balungan. Demung merupakan instrumen melodi dasar. Dalam musik gamelan, biasanya terdapat dua jenis demung, yaitu demung dengan nada pelog dan slendro. Demung biasanya terbuat dari logam kuningan dan termasuk alat musik idiofon atau alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Cara memainkannya adalah dengan memukulnya dengan alat pemukul khusus.

3. Saron

Saron juga termasuk di dalam keluarga alat musik Balungan. Dalam gamelan, biasanya terdapat 4 saron, dan semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung.

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan atau lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet.

4. Slenthem

Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik, dan balungan bila ditabuh.

5. Gong

Gong merupakan instrumen waditra yang terbuat dari perunggu atau logam kuningan. Gong mempunyai garis tengah 69 cm s/d 105 cm. Gong dimainkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus yang empuk dan bunyinya rendah. Gong biasanya dipukul saat tanda akhir lagu.

6. Kenong

Kenong biasanya dimainkan dengan dipukul oleh satu alat pemukul. Kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, tetapi ukuran lebih besar daripada bonang. Alat ini juga dipukul menggunakan alat pemukul kayu yang dililitkan kain. Jumlah dalam satu set bervariasi tetapi biasanya sekitar 10 buah.

7. Kempul

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung menjadi satu perangkat dengan gong. Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi daripada gong, sedangkan yang lebih kecil akan menghasilkan suara yang lebih tinggi lagi.

Nah, sekarang Kawanjo telah mengenal alat musik tradisional karawitan yang ada di Dewi Kandri. Tinggal prakteknya aja, nih! Jadi, kapan kamu akan berkunjung? Jangan lupa cek paket wisatanya di Pigijo.com ya! Atau di sini juga bisa. Selamat mencoba!

Baca juga: Kencan di Desa Wisata Ini Bisa Dapat Pengalaman Unik