Aura indahnya Sulawesi Tengah terpancar dari acara yang satu ini. Eksplorasi potensi alam dan budaya berhasil dikemas dalam pagelaran bertajuk Festival Budaya Tolitoli 2022.
Di pantai Gaukan Bantilan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, acara ini dilaksanakan pada tanggal 5-10 Desember 2022. Festival Budaya Tolitoli ini adalah acara yang memadukan kegiatan untuk memajukan konsep pembangunan berkelanjutan dalam tiga bidang. Yaitu budaya, lingkungan, dan ekonomi.
Dengan tema acara ‘Mosumboh Lipuku’ (Bangkitlah Kotaku), acara yang masuk KEN (Kharisma Event Nusantara) 2022 ini menjadi momentum bangkitnya kembali kota Tolitoli. Sebab terdampak pandemi, daerah ini menjadi terpuruk dalam berbagai aspek. Terutama pariwisata, sehingga dengan dilaksanakannya festival ini seolah mengabulkan asa dan doa masyarakat setempat.
Beragam atraksi di dalamnya dilaksanakan menggunakan teknologi dan inovasi kekinian. Kesemuanya menarik untuk disimak dan digali hikmah kebudayaannya. Rasa persaudaraan juga menguar sebab acara yang berskala internasional ini melibatkan berbagai komunitas masyarakat. Sebagai simbol, kemajuan kota adalah tanggung jawab bersama.
Keunikan Festival Budaya Tolitoli 2022
Setiap pelaksanaan acara budaya asti memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Selain agar banyak orang yang menginginkan bisa terlibat di dalamnya, juga supaya bisa diingat. Begitu juga dengan Festival Budaya Tolitoli 2022. Atraksi di dalamnya memiliki makna – makna tersendiri, sehingga bisa jadi pembeda. Adapun bagian acara yang menjadi keunikan adalah:
Baca Juga : Intip Keindahan Pulau Sombori, Raja Ampatnya Sulawesi Tengah
- Matanggauk Gaukan Tolitoli
Matanggauk adalah upacara adat dalam rangka pengukuhan raja Tolitoli yang dilakukan sejak tahun 1950. Pada tahun 2017, Haji Moh. Saleh Bantilan, SH, MH telah dikukuhkan menjadi raja ke-17 dengan gelar ‘Gaukan Dei Babolantung’. Kemudian mulai 2018 dilakukan peringatan Matanggauk setiap tahun sebagai agenda utama Festival Budaya Tolitoli.
Baca Juga : Uwentira, “Kota Gaib Modern” di Sulawesi Tengah
Jika pada zaman dahulu, pelantikan raja mengandung makna kekuasaan. Sedangkan sekarang lebih kepada pendekatan budaya, yaitu Raja sebagai pemangku adat dan panutan bagi masyarakat Kabupaten Tolitoli.
- Pertunjukan Masyarakat Adat 3 Etnis (Sibittolru)
Daerah Tolitoli dihuni oleh 3 etnis berbeda yang hidup bersama dengan harmonis. Adapun etnis lokal itu adalah Tolitoli, Dondo, dan Dampal yang disebut dengan Sibittolru.
Baca Juga : Bikin Kagum! Wakatobi Beyond 7 Wonders di Sulawesi Tenggara
Dalam pagelaran Festival Budaya Tolitoli 2022, upacara adat dan sajian seni masyarakat Sibitolu dikemas jadi pertunjukan budaya.
Salah satu yang ditunggu adalah pementasan tari kolosal Matanggauk. Melibatkan 100 pelajar yang telah diseleksi sebelumnya, pertunjukan ini digelar di hari kedua, yaitu Selasa, 6 Desember 2022.
Selanjutnya adalah karnaval budaya dari ketiga etnis adat berupa parade fashion budaya dan kontemporer, seni pertunjukan tradisional, dan penampilan artis lokal. Tak ketinggalan adalah forum duduk bersama memperbincangkan perkembangan seni budaya di Sulawesi Tengah, bertajuk Sarasehan Pelaku Seni Sulteng.
- Ragam Produk dan Inovasi Sampah (Trash Fair)
Sustainable tourism terus digaungkan oleh pemerintah. Nah, Festival Budaya Tolitoli mengambil peran dalam bidang ini. Di rangkaian kegiatannya ada sebuah inovasi keren.
Baca Juga : Pesona Likupang, Surga Dunia di Sulawesi Utara
Selain disediakannya area UMKM Fair, ada juga Trash Fair. Sebuah acara launching ekonomi berbasis sampah. Istimewanya, di dalam Trash Fair transaksi jual beli 80% menggunakan sampah. Jadi pengunjung bisa menukar sampah dengan produk – produk yang dipamerkan. Seperti bursa baju layak pakai atau kerajinan daur ulang.
Diharapkan dalam pameran daur ulang ini, para pemerhati lingkungan bisa mensosialisasikan daur ulang sampah pada masyarakat. Dengan kaitan pemanfaatannya dalam teknologi tepat guna untuk home industry dan ekonomi.
- Parade Kapal Bagang
Wilayah utara kota Tolitoli merupakan pesisir pantai Laut Sulawesi. Dan sebagian kecil di sebelah barat adalah pesisir pantai Selat Makassar dengan beberapa pulau. Maka tak heran bila banyak penduduk yang berprofesi sebagai nelayan.
Baca Juga : Menjelajahi Kejernihan Air Terjun Kamandang di Sulawesi
Kapal Bagang menjadi salah satu jenis moda transportasi yang digunakan oleh nelayan Tolitoli. Kapal yang eksotik dengan desain fungsional untuk menangkap ikan.
Di Festival Budaya Tolitoli, parade kapal bagang menjadi bagian acara. Menunjukkan kreativitas pemilik dalam menghias kapal nelayan besar ini.
Festival Budaya Tolitoli berhasil memadukan konsep budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam satu acara. Dengan event budaya, ada misi kepedulian lingkungan yang disampaikan. Melalui acara ini pula, diharapkan aspek pariwisata dan perekonomian masyarakat bisa menggeliat setelah terpuruk karena pandemi.
0 comments on “3 Aspek Mulia di Festival Budaya Tolitoli 2022”