wisata pulau Lembeh
Local Experiences

3 Rekomendasi Wisata Pulau Lembeh, Penggemar Fotografi Bawah Laut Wajib Ke sini

Terkenal sebagai surganya fotografi makro bawah laut, wisata Pulau Lembeh menjadi tujuan para penyelam.

Terkenal sebagai surganya fotografi makro bawah laut, wisata Pulau Lembeh menjadi tujuan para penyelam. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri, para wisatawan memutuskan untuk menjelajahi dunia bawah laut Selat Lembeh dan menemukan banyak hal menarik dan tak terlupakan.

Tidak kalah dengan Bunaken, wisata di Pulau Lembeh menjadi andalan perekonomian Kabupaten Bitung, kota yang menaungi. Sebab, banyak aktivitas asyik menjadi persembahan alam yang bisa menarik kunjungan wisatawan. Mulai dari perairannya hingga di pantai dan hutan Pulau Lembeh.

Lokasi Pulau Lembeh

Lokasi Pulau Lembeh
Lokasi Pulau Lembeh

Sebagai bagian dari Sulawesi Utara yang menawan, Pulau Lembeh secara administratif masuk di wilayah Kota Bitung. Dengan luas 5.040 hektar, pulau ini terbagi menjadi dua Kecamatan yakni Lembeh Utara dan Lembeh Selatan. Selain pariwisata, pulau ini memiliki fasilitas perikanan laut, pusat industri perkapalan, bahkan laboratorium kelautan.

Supaya bisa sampai di Pulau Lembeh, perjalanan bisa dimulai dari Manado menuju Bitung terlebih dulu. Dengan bus umum, perjalanan tersebut butuh waktu 45 menit. Kemudian setelah sampai di Bitung, carilah Dermaga Ruko Pateten. Untuk sampai di Pulau Lembeh, cukup membayar sewa perahu Rp 8000,- dan menempuh waktu  selama 15 menit melintasi Selat Lembeh.

Baca juga: Jakarta Dessert Week September 2023, Saatnya Menikmati Makanan Limited Edition

Pesona Wisata Pulau Lembeh

Pesona Selat Lembeh 
Pesona Selat Lembeh

Berlokasi tepat di tenggara Kota Bitung, Pulau Lembeh terpisah dari daratan utama Pulau Sulawesi. Selat Lembeh yang memisahkannya.

Dengan ukuran perairan hanya selebar 1-2 kilometer dan panjang 16 kilometer, selat ini termasuk sempit untuk pelayaran samudra. Namun, lalu lintas pelayaran di perairan Lembeh cukup padat. Setiap hari Selat Lembeh selalu dilalui feri untuk penyeberangan dengan rute lokal Bitung-Lembeh dan rute regional ke Jawa.

Selain sebagai penyokong sarana transportasi, di Selat Lembeh juga merupakan Laboratorium alami dari UPT Lokal Konservasi Biota Laut  milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal ini disebabkan  Lembeh menyimpan kekayaan hayati yang unik dan beragam. Journal of Coral Reef Studies (2013) mendata ada sekitar 29 ragam biogeografik spesies endemik yang berevolusi selama ribuan tahun. Ada juga spesies unik berukuran mikro, antara lain kuda laut pigmi, dwarf cuttlefish, dan mimic octopus.

Wisata di Pulau Lembeh

Wisata di Pulau Lembeh
Wisata di Pulau Lembeh

Dengan perairan Selat Lembeh yang kaya akan keragaman hayati di dalam laut, pariwisata jadi meningkat. Terutama bagi mereka penggemar diving, snorkeling, dan fotografi dalam laut. Para penyelam bahkan menjuluki daerah ini sebagai ‘The Mecca of Divers‘ dan ‘The Mecca of Macro Photography‘.

Maka, jika Bunaken ramai dan membuat tidak leluasa berwisata, Lembeh tak kalah mempesona. Berkunjung di sini memberi sensasi tersendiri dengan kekayaan alam yang juga berhasil menaklukkan hati banyak orang.

Baca juga: Trip 3 Hari Cuma Sejuta, Eksplor Belitung Bareng Pigijo Dijamin Untung

Bukan hanya 95 titik penyelamannya, destinasi wisata Lembeh juga berada di daratan. Puas menjelajahi pemandangan alam di bawah lautan Selat Lembeh, tak ada salahnya untuk mampir ke:

  1. Tugu Trikora Pulau Lembeh
    Tugu Trikora Pulau Lembeh
    Tugu Trikora Pulau Lembeh

    Wisata sejarah mengawali jelajah Pulau Lembeh. Ya, tugu ini dibangun untuk mengabadikan momen operasi Trikora, yakni perang melawan Belanda yang digagas oleh Presiden Soekarno. Tujuannya adalah untuk  membebaskan Irian Barat (sekarang Papua) dari kekuasaan Belanda dan bisa masuk menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Kota Bitung menjadi lokasi pendaratan pertama sebelum menjalankan misi pembebasan Irian Barat. Sehingga pada awal tahun 1980, dibangunlah Tugu Trikora guna mengenang momen heroik yang bersejarah ini.

    Sebelum masuk ke tugu utama, terdapat patung tarsius, yakni hewan endemik pulau Sulawesi yang hidupnya nokturnal. Setelah itu pengunjung harus menaiki tangga hingga sampai di monumen utama. Persis sebelahnya ada kerangka pesawat TNI AU DC-3 yang dulunya digunakan saat operasi Trikora berlangsung.

    Ketika di atas dekat tugu, pemandangan indah terhampar. Cocok nian untuk diabadikan. Cobalah mengedarkan pandangan, akan nampak Selat Lembeh yang di atasnya terlihat perahu berlalu lalang. Nampak juga Kota Bitung di seberangnya, bersisian dengan Gunung Klabat.

  2. Ekowisata Mangrove Pintu Kota
    Ekowisata Mangrove Pintu Kota
    Ekowisata Mangrove Pintu Kota

    Di Pulau Lembeh terdapat dua bukit yang saling mengapit seolah-olah membentuk ‘gerbang’ pintu masuk ke sebuah kota. Maka, daerah tersebut dinamakan Pintu Kota. Di sini terdapat tempat wisata menarik yang sejuk dan cocok untuk menyatu dengan alam. Yakni ekowisata Mangrove Pintu Kota yang diresmikan pada 11 November 2015. Dengan luas 4 hektar, Ekowisata Mangrove Pintu Kota tumbuh 4 macam tanaman bakau yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Soneratia alba, dan Soneratia caseolaris.

    Di dalamnya dibangun jalanan atau trek yang terbuat dari kayu. Mulai dari pantai hingga menembus hutan mangrove mengarah ke gerbang Pintu Kota. Banyak gazebo berdiri kokoh, yang bisa digunakan untuk duduk santai sambil menikmati pemandangan laut. Jangan lupa juga mengamati riak air laut. Nampak ikan kecil-kecil yang berenang hilir mudik. Jadi visual yang mengasyikkan dan nampak alami ditambah hawa sejuk yang menyegarkan.

  3. Festival Pesona Selat Lembeh
    Yang satu ini tidak bisa ditinggalkan, yakni acara meriah yang mampu mendongkrak pariwisata dan perekonomian masyarakat Lembeh dan Kota Bitung.

    Festival Pesona Selat Lembeh menampilkan budaya Sulawesi Utara yang kaya dan luhur ke panggung internasional. Terbukti beberapa kali pelaksanaan di setiap tahun mampu mendatangkan banyak pengunjung ke kota Bitung. Menikmati keindahan alam dan budaya setempat.

    Di tahun 2023 event ini dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 10 bulan Oktober. Dengan tema “See It, Love It, Enjoy It,” pengunjung diajak menikmati beragam pertunjukan. Seperti Bitung International Choir Festival, Culture Performance, Music Performance, Colossal Dance, Sailing Pass, Minahasa Culture Festival, Costume Carnival, juga UMKM & Culinary Expo dan masih banyak yang lainnya.

Baca juga: UNESCO Resmikan Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Warisan Dunia

Memang mengunjungi wisata Pulau Lembeh lebih maksimal saat pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh berlangsung. Namun, di luar waktu tersebut, it’s okay menjelajahi hidden gem-nya Sulawesi Utara ini. Menikmati beragam potensi yang ada. Baik di dalam lautan maupun di atas daratan.

0 comments on “3 Rekomendasi Wisata Pulau Lembeh, Penggemar Fotografi Bawah Laut Wajib Ke sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.